
Apakah blogging masih relevan untuk dilakukan di tahun ini? dan apakah blog masih menghasilkan uang?. Jika kamu bertanya hal tersebut kepada saya, maka saya akan menjawab, ya. Blog masih menghasilkan, tapi ada beberapa hal perlu dipikirkan untuk tetap melakukan blogging untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan.
Kamu boleh baca beberapa penelitian atau jurnal yang menyatakan bahwa minat baca orang Indonesia itu sangat rendah. Sementara blog adalah konten yang berupa teks atau tulisan. Beberapa tahun ke belakang jika mencari informasi tentang sebuah produk, berita, atau bahkan tutorial maka kita akan mencarinya di google yang kemudian masuk ke web dan juga blog.
Tapi sekarang? sudah ada Tiktok, Youtube dan berbagai platform lainnya yang menyajikan visual dan audio. Tentu orang Indonesia yang kebanyakan malas membaca ini akan lebih memilih untuk melihat segala sesuatu di platform-platform tersebut ketimbang membacanya lewat blog.
Tak bisa dipungkiri blogger-blogger besar seperti Raditya Dhika pun sudah mulai beralih ke youtube. Bahkan situs berita besar seperti tribunnews sudah mulai merambah youtube dan Tiktok. Lalu Apakah itu artinya situs berita, blog, portal, dll yang bersipat teks akan ditinggalkan?
Apakah situs web dan blog akan ditinggalkan?
Jika berkaca pada media cetak seperti koran dan majalah yang kini sudah mati. Maka ada kemungkinan blog pun akan ikut mati, tapi soal waktunya kapan, saya tidak tahu? Namun saya juga memiliki beberapa perspektif tentang situs web dan blog masih akan bertahan dalam beberapa tahun ke depan, dan sulit tergantikan oleh konten berbentuk video.
Konten tulisan bisa memberikan informasi lebih detail
Konten berupa teks atau tulisan masih sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi yang sangat detail, yang sulit digantikan video. Contohnya situs seperti GSMarena.com yang menampilkan detail spesifikasi gadget masih sering dikunjungi orang-orang walaupun banyak video soal gadget di youtube. Hal tersebut karena di GSMarena ditampilkan hal-hal kecil seperti dimensi layar, frekuensi jaringan, info sertifikasi, dan hal-hal mendetail lainnya yang biasanya sulit disajikan dalam konten berbentuk video.
Konten dalam bentuk teks lebih hemat data (kuota internet)
Untuk memuat satu halaman web, rata-rata kita hanya membutuhkan kuota internet sebesar 1 sampai 2 MegaByte (MB) saja. Bandingkan dengan konten video yang bisa menghabiskan puluhan MB hingga ratusan MB dalam satu kali tonton video secara utuh. Namun perlu diingat juga jika saat ini harga kuota internet sudah sangat murah, bahkan sudah banyak tersebar wifi gratis yang bisa digunakan oleh orang-orang.
Banyak gadget yang support konten teks
Sampai saat konten ini ditulis masih banyak orang-orang yang menggunakan gadget atau handphone yang masih menggunakan teknologi 3G, bahkan jika kita ke pelosok-pelosok masih banyak orang-orang yang menggunakan HP dengan teknologi 2G dimana mereka hanya bisa browsing internet dengan teknologi WAP. Di jaringan 2G atau EDGE melihat konten berupa video pasti tidak aka nyaman karena video streaming tidak akan berjalan dengan lancar. Beda ceritanya jika kita hanya melihat konten berupa teks yang pasti akan dengan mudah dibuka. Namun tentu saja ini tidak akan bertahan lama, karena sudah semakin sedikit orang yang masih menggunakan teknologi 2G atau 3G.
Apakah blog masih menghasilkan uang?
Di tahun 2010an banyak sekali blogger yang menghasilkan uang hingga ratusan juta perbulan. Saat itu youtube tidak setenar seperti sekarang. Orang-orang mencari segala sesuatu lewat google yang merupakan mesin pencari berita untuk menampilkan web dan blog. Sehingga banyak juga orang yang tertarik untuk membuat web dan blog yang kemudian disisipi iklan untuk dapat menghasilkan uang dari iklan di situs web atau blog tersebut.
Orang-orang menghasilkan uang dari blog lewat Adsense yang merupakan platform penyedia iklan. Sehingga nantinya pemilik blog bisa bekerjasama dengan Adsense untuk menampilkan iklan di blog mereka dan di bayar oleh Adsense.
Hingga akhirnya Adsense muncul di Youtube. Dan sepertinya Adsense di Youtube lebih menguntungkan bagi google (yang merupakan pemilik platform Adsense) ketimbang di blog.
Dan akhirnya saat ini bisa kita temui banyak youtuber yang menjadi kaya raya berkat Adsense. Berbanding terbalik dengan para blogger, yang penghasilannya makin menurun. Alasannya tentu saja karena konten berupa video lebih banyak diminati oleh orang-orang sehingga banyak pengiklan yang lebih tertarik untuk menempatkan iklan di youtube daripada di Web atau blog, setidaknya itu yang terjadi di Indonesia yang minat bacanya sangat rendah.
Jadi apakah blog masih menghasilkan uang? masih. Saya masih menghasilkan uang lewat blog, tapi sudah jauh lebih menurun ketimbang beberapa tahun yang lalu. Yang menjadi dilema adalah beberapa fitur iklan di Adsense untuk web sudah banyak yang ditiadakan, padahal terdapat beberapa fitur yang biasanya menguntungkan para pemilik web atau blog. Contohnya adalah iklan dalam bentuk link, yang kini sudah tidak ada. Fitur persentase tampilan iklan untuk web pun sudah tidak ada. Dan hal tersebut membuat penghasilan blogger semakin menurun saja. Setidaknya itu yang saya rasakan.