Saat memesan barang di Shopee dan Tokopedia, begitu pesanan sudah kita bayar ataupun di bayar saat barang sampai melalui fitur COD, tentu kita harus menunggu dulu barang di packing dan diberikan pedagang ke kurir terlebih dahulu.
Dan saat ini ada yang namanya layanan pick-up, layanan ini diberikan oleh jasa pengiriman barang yang akan membuat barang dijemput oleh mereka ke tempat pedagang atau pengirim barang. Sehingga pedagang atau pengirim barang tidak perlu mendatangi kantor pengirim barang.
Jadi pengirim barang bisa meminta penjemputan barang ke kurir lewat aplikasi ecommerce seperti lewat Tokopedia, shopee, lazada, dll. Atau lewat aplikasi kurirnya masing-masing yang ada di play store atau app store.
Berbeda dengan dulu, ketika ingin mengirim barang maka sang pengirim barang atau pedagang online harus mengantarkan dulu barangnya ke kantor kurir terdekat misalnya ke J&T, JNE, Sicepat, ShopeeXpress, ninja, dll.
Namun adakala barang tersebut gagal di pick-up, sehingga ketika pembeli atau penerima barang melihat detail transaksi disana akan tertulis “barang gagal di pick up”. Atau lebih detailnya seperti ini “pesanan gagal di-pick up karena paket sedang disiapkan dan akan dijadwalkan pickup ulang esok hari”.
Jadi artinya kurir tidak berhasil membawa barang yang akan dikirimkan dari tempat pengirim barang atau pedagang, sehingga kurir akan mencoba lagi membawa barangnya ke tempat pengirim barang di keesokan harinya.
Alasan kenapa barang gagal di Pick up
Paket belum siap
Alasan yang paling umum ketika barang gagal di Pick up atau gagal diambil oleh kurir adalah karena barang belum siap. Biasanya ketika kurir akan membawa barang di tempat pengirim barang, kurir akan menghubungi dulu pihak pengirim barang untuk menanyakan apakah barangnya sudah siap untuk diambil atau belum. Karena penjual saat akan mengirimkan barang ia harus melakukan packing barangnya dulu, agar barang aman dan selamat sampai tujuan pembeli. Biasanya paket kiriman harus dibungkus dengan kardus, bubble wrap, lakban, dan jika barang pecah belah biasanya harus dibungkus lagi dengan kayu.
Jam penjemputan sudah lewat
Hal kedua yang biasanya terjadi ketika barang gagal di pick up adalah waktu penjemputan barang sudah siap, misalnya jam operasional penjemputan barang suatu ekspedisi (jasa pengiriman barang) adalah jam 10:00 – 17:00 maka jika sudah lewat dari jam 17:00 kurir baru akan mengambil barangnya di keesokan harinya.
Terlalu banyak permintaan penjemputan barang
Di hari-hari tentu ada kalanya pengiriman barang akan sangat melonjak, misalnya ketika harbolnas (hari belanja online nasional) dimana biasanya toko-toko online akan memberikan diskon besar-besaran, sehingga banyak sekali orang yang belanja online. Di hari seperti itu kurir akan sibuk sekali untuk membawa dan mengirim barang. Sehingga setiap permintaan pengambilan barang harus dijadwalkan untuk diambil satu persatu. Hingga ada kemungkinan barang yang kita pesan gagal diambil kurir di hari itu.
Kendala teknis lainnya
Selain itu banyak juga kendala teknis lainnya yang mungkin bisa membuat barang gagal dipick up oleh kurir, misalnya terjadi bencana alam, akses ke tempat pengirim barang tertutup, armada kurir bermasalah, dll. Sehingga hal tersebut akan membuat penjemputan barang menjadi terlambat.
Kesimpulan
Pada intinya paket gagal di-pick up adalah keadaan dimana kurir gagal mengambil paket yang harus diantarkan dari tempat pengirim barang atau pedagang online. Jika hal ini terjadi maka biasanya kurir akan mencoba mengambil kembali paketnya di keesokan harinya. Dan tenang saja jika kita belanja lewat ecommerce besar seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dsb. Jika barang tak kunjung bisa dikirimkan penjual ke pembeli maka ecommerce akan mengembalikan uangnya ke pembeli, jika transaksi menggunakan metode pembayaran di depan. Jika metode COD maka transaksi akan otomatis batal jika barang tidak kunjung terkirim ke pembeli.